Selamat datang di Blog ini...

Blog ini berisi pembelajaran sejarah, bukti-bukti sejarah, dan segala wacana sejarah.

Sejarah sedemikian penting untuk dipelajari. Dengan sejarah kita belajar masa lalu, untuk berbuat pada hari ini, dan merencanakan masa depan.

Selamat mengunjungi blog ini !


Blogmaster

Rabu, 15 April 2009

Peradaban Sungai Kuning

SEJARAH Di propinsi Sichuan, ahli-ahli ilmu purbakala baru mengaktualkan sisa sebuah bangunan ibadat kuno berusia 4.500 tahun. Penemuan menggemparkan ini mempertanyakan ulang pelbagai faham yang diterima mengenai masyarakat primordial Cina.

Sumber asal muasal peradaban Cina
peta.JPG (111074 bytes) Segugusan arkeolog Cina-Jepang yang mengerjakan penelitian atas tamaddun Yangtze-Kiang (Changjiang) telah menrangsangkan sebagian orang Jepang ketika mencanang sedang menemui Piramida di situs Longma, baratdaya Chengdu (propinsi Sichuan). Akhirnya, jika terbukti puing dalam pertanyaan itu bagian tempat pendupaan atau klenteng yang dibangun di tengah-tengah kawasan berdinding, apa yang membuat para penyidik tanyai diri kalau itu bukanlah soal peninggalan-peninggalan kota-negara benaran yang berumur 4.500 tahun.

Kota Sumeria Ur, kota-negara Mesopotamia pertama, ziggurat berlantai tiga didirikan sekitar 4.100 tahun lalu. Di sanapun, kuilnya terletak di pusat kota, dalam pada kubu, dan, walaupun bangunan yang didapati di Longma barangkali tidak setinggi itu, bentuk wujudnya mengingat akan ziggurat.

Di kota Cina sediakala sungai Kuning (Huanghe), sebaliknya, istana umumnya dibangun pada pertengahan zona yang didemarkasi dinding benteng, bangunan ibadat bertempat di luar. Penanggungjawab tim penelitian Cina-Jepang, Takayasu Higuchi, direktur Lembaga Ilmu Arkeologi Kashihara, penuh dengan harapan: "Seandainya betul-betul menyangkut bekas sebuah bangunan ibadah, mungkin terdapat persamaan dengan sivilisasi lain."

Hanya sampai di sini, seseorang membuat inventaris tentang empat peradaban besar. Yang pertama berkembang sekitar 10.000 tahun silam di wilayah sungai Tigris dan Euphate, setelah tampaknya pertanian di daerah Jarmo (Irak) yang relatif lembab. Tiga ribu tahun kemudian, pengaruhnya mencapai tepi Nil agar melahirkan tamaddun Mesir. Berikutnya, seseorang meyaksikan timbulnya sivilisasi Indus, terutama berkembang di Mohenjo-Daro (Pakistan), dan alhasil di Cina, sungai Kuning, dengan pemukiman Banpo, Yang Shao dan Longshan (3.500 tahun lalu). Di Mesopotamia, pemeliharaan gandum dan sayur mayur maupun peternakan domba dan babi membentukkan dasar susunan penghasilan canggih yang merupakan sebab-muzabab, 7.000 tahun silam, penjelmaan kota semula di Sumeria. Di Cina, kultivasi gandum dan sekoi sama-sama dipraktekkan di wilayah sungai Kuning, khususnya dalam pada kawasan Per Ligang dan Cishan, 80 dasawarsa silam.

Kebiasaan pemeliharaan beras kurang lebih setua yang untuk gandum
Teori menurut apa peradaban Cina mungkin terlahir di wilayah sungai Kuning sudah dipertanyakan kembali. Tahun 1986, Wang Zaide, profesor universitas agronomi Beijing, telah menerbitkan hasil karya-karya yang meunjukkan, empat puluh letak di mana pemeliharaan beras sebelumnya berada, yaitu di Hemudu, di kawasan rendah Yangtze-Kiang, itu sudah dilakukan 7.000 tahun lalu. Situs kultivasi beras telah ditemui selanjutnya, terutama di Pengtu, Hunan, di mana terdapat beberapa yang berusia 9.000 tahun, dan suatu mata rantai membuktikan bagan-bagan padi tertanggal 10.000 tahun lebih di kedua situs propinsi itu, Penyelidikannya kini berlanjut menetapkan yang mana dari kedua budaya Cina lebih awal.

Pada fihak lain, serangkaian pendapatan datang memperhubungkan eksistensi tamaddun Yangtze-Kiang. Demikianlah, atas letak Sanxingdui, di Guanghan (propinsi Sichuan), seseorang telah membongkar sejumlah sisa topeng perunggu dan mas sama mata-mata menjulang. Sedangkan di Liangzhum, kawasan rendah sungai, seseorang menemui runtuhan bangunan mentereng tertanggal 4.000 sampai 5.000 tahun dan sejumlah mahabesar permata-permata dari tarikh sama, beberapa di antaranya menyandang ukirannya. Dalam pada sebuah makam yang digali di Chengdu, di mana situs Longma terletak, seseorang telah mendapati juga inskripsi-inskripsi yang diukir atas tutup-tutup kan-kan anggur. Pelbagai peneliti melihat dalam ukiran ini sejenis sistem penulisan lain sama lambang yang diperhatikan atas punggung atau kulit kura-kura, dan dapat anggapan sebagai leluhur ideogram yang ditemui di wilayah sungai Kuning.

Shiji yang dikarang oleh Sima Qian di bawah naungan dinasti Han [Surat peringatan bersejarah, buku historis Cina kuno yang ditulis menjelang akhir abad I dan II S.M.], mengusut lagi hikayat kerajaan yang dibina Xia, Yin, Zhou di wilayah sungai Kuning, namun juga terdapat kerajaan yang bereksistensi di wilayah Yangtze-Kiang. Umpama kata yang ke-dua kurang tersohor, mungkin karena, korban-korban "bentrokan peradaban", mereka dibinasakan oleh yang pertama. Atau bahkan menurut teori lainnya, lantaran populasinya bisa pindah ke arah sungai Kuning, menyusul banjir-banjir Yangtze-Kiang, sesuatu yang dapat menggesakan sirnanya tamaddun mereka.

Bakal mirip apa dataran Sichuan dalam masa ini, di mana situs Longma dan Sandingxui terletak? Manakala seseorang memercayai Ichiro Kominami, profesor universitas Kyoto, "Kemungkinan itu pernah jadi halaman rumah peradaban Cina khas yang mempunyai ikatan erat sekali sama yang dari Indus dan Mesopotamia."

Sumber :
http://www.indo.net.id/mbs/sumber_asal_muasal_peradaban_Cina.htm

0 komentar: